Kamis, 15 September 2011

Ambon,damailah..

Tanggal 10 September 2011,indonesia kembali dikejutkan peristiwa kerusuhan yang melanda kota ambon. Kota yang sedang  membangun kembali jatidirinya yang sempat tercabik-cabik oleh kerusuhan sebelumnya kembali mengalami pergolakan. Sontak peristiwa yang sama tahun 2001 membayangi benak rakyat indonesia secara keseluruhan. Bagaimana tidak, peristiwa yang begitu menghancurkan nadi kehidupan masayarakat maluku tersebut masih jelas terekam dalam ingatan setiap orang. Kerusuhan yang menimbulkan begitu banyak kehancuran, ribuan nayawa melayang, ribuan orang harus mengungsi, belum lagi dampak kejiwaan yang ditmbulkan peristiwa itu sehingga wajar jika rakyat indonesia takut bila kejadian yang sama terulang lagi.

Apa yang sesungguhnya terjadi menjadi tanda tanya besar. Indonesia yang konon terkenal begitu ramah, kerap kali gampang terbakar oleh isu-isu yang berbau kelompok. Inikah gambaran realita bangsa indonesia yang sesungguhnya? Dimana letak keramhatamahan masyarakat indonesia ketika dengan begitu mudahnya mereka membunuh saudaranya sendiri atas nama perbedaan?

Beragam opini coba dilemparkan oleh publik untuk mencari apa yang sesungguhnya terjadi. Dari kepentingan pihak asing sampai konspirasi. Namun, dari beragam opini tersebeut, konspirasi menjadi hal yang paling menarik. Suka tidak suka publik sudah terbiasa dengan teori ini bila menyikapi berbagai peritiwa yang terjadi sebelum peristiwa ambon 10 September 2011 terjadi. Hal ini menjadi lumrah bila melihat berbagai keanehan yang kerapkali muncul di bangsa ini jika ada masalah yang menggoyang pemerintahan. Bila ditelusuri lebih lanjut dari berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini maka konspirasi menjadi sebuah pembenaran. Sudah tidak asing lagi bila pemerintah sedang disorot kinerjanya dan berada dalam posisi tertekan maka akan selalu ada peristiwa kekerasan yang terjadi atas nama perbedaan. 

Sungguh ironis jika memang hal itu yang terjadi. Rakyat yang tidak berdosa bahkan tidak mengerti apa-apa harus dikorbankan atas nama kepentingan pribadi. Haruskah nyawa meregang lagi di ambon? Tidakkah mereka iba melihat mimpi-mimpi anak-anak maluku akan kembali tercabut jika kerusuhan kembali meluas? Semoga konspirasi memang bukanlah hal yang sesungguhnya terjadi, melainkan hanya sebuah spontanitas akibat masih adanya kecurigaan yang mungkin belum sepenuhnya hilang dari benak orang-orang yang mengalami peristiwa tahun 2001 sehinnga pemerintah diingatkan kembali untuk tetap membantu masayarakat maluku membina perdamaian yang sudah tercipta. Supaya pemerintah tidak menutup mata bahwa masih ada yang harus dilakukan untuk memastikan perdamaian yang hakiki di ambon.

Wahai saudaraku di maluku,hentikanlah pertikaian itu. Jangan kau kotori tanganmu dengan lumuran darah yang tidak berdosa. Biarkanlah kebersamaan yang sudah mulai terajut tumbuh dan berkembang menjadi panutan bagi daerah lain. Biarkanlah senyum anak-anakmu terus menyala, jangan kau ganti dengan tangis dan dendam. Tidakkah kau rindu kedamaian seperti ciri khas masayarakat maluku? Biarkanlah yang berlalu tertinggal di masa lalu, menghilang bersama malam yang diganti oleh pagi. Biarkanlah kejadian pahit di masa lalu terhapus bersama debu yang dibawa angin. 

Rabu, 14 September 2011

Siapakah aku?

Apakah yang sesungguhnya yang terjadi? Apakah sesungguhnya yang kucari? Pertanyaan ini mengisi hari-hariku dalam bebarapa bulan terkahir. Lama raga ini terpendam dalam pusaran yang sulit untuk dilalui. Beragam cara telah kucoba untuk melintasi semua pertanyaan yang membingungkan tersebut. Kegundahan kerapkali melanda setelah hari semakin banyak berlalu namun raga ini masih di sini, membisu dan dan tidak juga hendak melangkah.

Semuanya masih gelap, soalah malam yang menghadang tidak berujung. Semakin ditelusuri semakin jauh ujungnya malam sehingga yang ada hanya tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Terkadang duka kerap berkunjung untuk menghiasi hari yang sama saja tanpa sesuatu yang berarti selain hanya melewatkan waktu. 

Apakah makna dari semua jalan ini? Adakah aku hanya akan terbenam di sini tanpa tahu sesungguhnya makna kelahiranku ke dunia ini? Adakah aku hanya akan tenggelam bersama malam dan terhapus bersama debu yang ditiup angin? 


Senin, 01 Agustus 2011

Salahkah Aku

Salahkah aku dengan semua yang kupunya sekarang?
Dengan segala perbedaan yang kumiliki karena faktor kelahiran.
Aq terlahir sebagai aku tanpa bisa memilih.
Siapakah yang pantas aku salahkan? Ibuku? Sang pencipta?

Apakah aku salah terlahir sebagai katolik?
Apakah anda salah terlahir sebagai seorang muslim?
Apakah dia salah terlahir sebagai Hindu?
Apakah mereka salah terlahir sebagai Budha,Yahudi atau agama yang lain?
Dimana yang salah antara kita? Pantaskah kita menyalahkan perbedaan ini?

Pernahkah terlintas di pikiran anda,andai di dunia hanya ada satu kebenaran,dalam segala aspek kehidupan,baik agama maupun suku. 
Mengapa Tuhan masih melahirkan kita berbeda ke dunia ini?
Mengapa suku dan agama yang salah tidak dibinasakan olehNya?

Apakah yang kita punya sehingga mampu mengatakan orang lain salah hanya gara-gara faktor kelahiran?
Siapakah kita sehingga dengan semena-mena mengatakan yang lain pantas dimusnahkan?
Bukankah kita terlahir ke dunia ini hanya seorang bayi yang tidak mengerti apa-apa?
Jadi bagian mana yang salah? 

Kalaupun aku memang salah terlahir sebagai aku sekarang,biarkanlah aku salah. 
Aku mau tetap jadi salah karena apa yang dikatakan salah denganku merupakan sebuah anugerah dari Sang Pencipta yang tidak bisa kupilih hanya bisa kuterima. 
Dan satu hal yang pasti aku bahagia dalam kesalahan ini..

Tersesat

Bingung dan bingung. Itulah yang menguasai jalan pikiranku dalam beberapa bulan terakhir. Semuanya tampak samar dalam pandanganku. Terjebak dalam berbagai keinginan dan harapan merupakan hal yang tidak mengenakkan. Semuanya berputar-putar mengelilingi pikiran sehingga arah yang mau dituju semakin memudar. Hilang ditelan malam yang semakin gelap.

Adakah ini yang disebut frustasi? Entahlah,semua jalan yang membentang seolah sama saja. Kaki semakin berat untuk beranjak dari kebingungan yang semakin menjadi-jadi. Hari berganti hari namun aku masih terjebak di dalam gelap yang mungkin aku ciptakan sendiri akibat dari keinginan dan harapan yang pernah tercipta. Ironis memang, saat aku merasa sudah melewatkan sebuah fase yang membuatku hanya diam seribu bahasa ternyata aku juga harus melewati fase yang tidak bisa aku letakkan lagi posisinya di mana.

"Yakinlah"!!! Itulah kata yang terngiang-ngiang dibenakku. Kata yang selalu datang dari segala penjuru kemanapun kaki ini berputar-putar. Kata yang selalu terdengar dalam setiap sisi "lingkaran" yang kujejaki. Namun keraguan tetap meraja,yakin apakah yang dimaksud? Apakah hanya sekedar yakin cukup untuk menghapus lingkaran ini? 

Harapan dan mimpi, hanya itu yang tersisa di sana. Dua kata yang masih sudi mengisi lorong kosong dalam hatiku. Dalam segala keraguan dan kegundahan yang meraja, dua kata itu masih betah berdiam di sana. Walau gelap dan tersembunyi di balik sepi, dua kata itu masih cukup buatku untuk menapaki jalan terjal yang mungkin berbatu. Atau bahkan cukup buatku untuk kembali tersesat lagi di dalam gelap yang baru. Iya, tersesat dalam pencarian makna hidup.

Ah, akhirnya ketemu juga kata yang lebih menghibur untuk didengar,tersesat!! Mungkin itu lebih cocok dan lebih menarik untuk dipikirkan. Tersesat biasanya akan lebih gampang dicari jalan keluarnya. Paling tidak dalam ketersesatan ada usaha untuk tetap melangkah, daripada bingung yang cenderung hanya akan membawa kejenuhan atau lebuh tepatnya kemalasan. Ah,ternyata aku hanya tersesat,semoga!!!


Sabtu, 30 Juli 2011

Tuhan selalu akan menjadi tanda tanya. Segala atribut yang menyertaiNya akan selalu menjadi misteri. Banyak orang yang mencoba menggali dari berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk menemukan siapa Tuhan. Namun semuanya belum ada yang mampu menjawab siapa dan dimana Dia. Bahkan pertanyaan yang paling menggelitik yang kerapkali tersirat di benak manusis," dari manakah Dia berasal"?.

Tuhan akan selalu menjadi topik yang hangat untuk dibahas. Begitu banyak rahasia yang dimiliki Tuhan yang  membuat banyak orang tertarik untuk melacak, bahkan sekedar jejakNya saja. Berbagai jalan ditempuh manusia untuk memecahkan misteri tentangnya namun hasilnya hanya akan menjadi lingkaran yang tidak ada ujungnya. Karena manusia beragamapun tidak akan mampu menjawab siapa dan dimana Dia.  Begitulah misteri tentang Tuhan yang pasti tidak akan terjawab sampai akhir jaman datang ( bagi yang memiliki agama).

Tuhan juga kerapkali menjadi pertentangan karena semua agama memiliki "Tuhannya" masing-masing. Bahkan tidak jarang ujung-ujungnya malah menjadi pembenaran untuk melakukan kekerasan terhadap manusia lain , baik seagama yang berbeda pandangan ataupun yang berbeda dengannya. Hal ini akan menjadi lumrah bila menilik bahwa setiap agama mengklaim bahwa "Tuhannya" adalah Tuhan yang paling benar sedangkan Tuhan yang disembah yang lain adalah salah. Semua pertentangan itu akan semakin menunjukkan kompleksnya  misteri tentang Tuhan.

Tuhan, memang akan selalu menjadi misteri. Itu adalah hakekat dari semua atribut yang menyertainya. Setiap manusia boleh mengklaim bahwa "Tuhannyalah" yang paling benar. Bahwa yang lain menyembah Tuhan yang lain. Itu tidak menjadi soal sebab manusia hanya akan mencoba melakukan hal yang dianggapnya benar. Manusia pada umumnya juga akan menyapa orang-orang yang dikenalnya. Demikian juga terhadap Tuhan, manusia bebas memilihnya sebab itulah Tuhan yang dikenal dan dipahaminya. Jadi, siapakah Tuhan menurut anda?

Pulang Kampung

Benar kata orang,pulang ada hal yang paling membahagiakan bagi semua orang. Pulang kerapkali menjadi salah satu hal yang menyita emosi bagi sebagian orang. Saya mungkin salah satu orang yang merasakan emosi itu. Kepulanganku yang terakhir cukup menyita sebagian dari diri ini. Banyak hal-hal yang tersimpan rapi di masa lalu bisa diundang saat di kampung. Kenangan masa kecil dan jejak-jejak masa lalu bisa ditelusuri kembali walau mungkin itu akan membawa tawa atau bahkan tangis.

Damai dan tenang adalah teman pendamping sejati di kampung. Hal-hal modern yang sudah mulai "menjajah" juga tidak mampu mengusiknya. Berjumpa dengan teman lama dengan segala memorinya cukup untuk membuat suasana menjadi damai dan tenang. Udara segar,hijau,ramah,dan senyuman merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan di sana. Berbeda dengan kehidupan di kota yang kebanyakan telah tergerus oleh jaman yang katanya "jaman modern. Setiap orang hampir melupakan dirinya sendiri oleh kesibukan dalam dunia karir.

Pulang kampung akan selalu menjadi pengalaman menarik bagi saya. Kepolosan dan keikhlasan dalam segala aspek kehidupan di sana mampu membawa kita ke dalam kontemplasi yang dalam. Kicauan burung dan segala tanaman hijau akan selalu menyapa dalam setiap padi yang datang. Dingin dan embun pagi akan berkunjung sebagai tanda kebesaran tuhan. 

Syukur kepada Tuhan sang pencipta atas kesempatan kembali ke sana setelah hampir 5 tahun tidak merasakan suasana itu. Waktu lima tahun juga yang menyadarkan saya bahwa ada tempat yang indah di sana. Waktu lima tahun juga yang membuatku bisa merasakan arti "pulang" yang sebenarnya. Entah kapan lagi pulang kampung tidak terlalu membebani sebab hanya satu yang dipercaya "pulang kampung selalu membahagiakan"...

MR "X"

Kepergian andrea pirlo meninggalkan lubang di tubuh milan. Hal ini terlihat jelas pada pertandingan pemanasan melawan Bayern Muenchen dalam tajuk AUDI CUP yang diselenggarakan di jerman baru-baru ini. Terlihat jelas ,permainan milan seperti tanpa arah. Para pemain milan seperti bingung dalam mengkreasikan serangan. Ujung-ujungnya jarak gelandang dengan penyerang sangat jauh. Akhirnya yang ada hanyalah umpan lambung langsung ke gawang. Serangan dengan metode spartan ini jelas akan sangat mudah dipatahkan oleh bek lawan.

Kekosongan seperti ini sebenarnya sudah bisa ditebak sejak awal sebab milan belum memiliki pemain pengganti yang sepadan untuk mengisi posisi pirlo. Pirlo sudah menjelma menjadi dasar serangan Milan dalam beberapa tahun terakhir sehingga sangat wajar jika para pemain milan kelihatan gamang tanpa kehadirannya. Selain itu milan juga tidak memiliki pemain dengan visi dan cara bermain seperti pirlo. Gelandang tengah yang ada di tubuh milan sekarang kebanyakan bertipe gelandang petarung ataupun gelandang serang.

Seyogianya milan harus mulai mencari pemain baru. Pemain dengan visi permainan seperti pirlo atau paling tidak mendekati. Bila hal ini tidak terjadi maka sepertinya para milanisti akan kerapkali menyaksikan milan bermain seperti pada AUDI Cup kemarin. 

MR "X" mungkin akan menjadi jawaban. Saya percaya,para petinggi milan juga sadar akan kekosongan itu. Hal itu terlihat dari pernyataan Mr.Galliani yang kerap melemparkan MR "X" ke media saat ditanya tentang soal pemain yang diincar. Semoga saja hal ini terjadi sebab dengan semua target yang dibebankan ke pundak allegri akan sangat sulit terwujud bila milan tidak mendapatkan pemain baru atau lebih tepatnya penggan sang dirigen,andrea pirlo. So,mari berharap milan akan mendatangkan pemain baru dimana para milanisti akan bernyanyi welcome MR "X"!!